Senin, 11 Juni 2012

ilmu kalam katagori iman syirik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi, yaitu keyakinan atau akidah dan sesuatu yang diamalkan atau amaliah. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implementasi dari akidah itu. Islam adalah agama samawi yangbersumber dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan keimanan dan perbuatan.
Keimanan dalam agama islam merupakan dasar atau fondasi yang diatasnya berdiri syariat Islam. Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus menerus di pupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur.  Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu syirik, khurafat, dan takhayul. Untuk itulah dalam makalah ini kami mencoba membahasnya agar kita bisa menjaga iman kita dan menjauh dari kekufuran.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimakdsud iman, kufur, nifak dan Syirik ?
2. Apa yang di maksud dengan khurafat dan takhayul ?
1.3  SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Makalah ini di susun dengan sistematika sebagai berikut :
Halaman judul                      
Kata  pengantar                   
Daftar isi                   
BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang                 
1.2 rumusan masalah           
1.3 sistematika penyusunan 
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Iman, Kufur, Nifak
2.2. Syirik
2.3. Khurafat Dan Takhayul  
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan           
DAFTAR PUSTAKA.        












BAB II
PEMBAHASAN
2.1. IMAN, KUFUR, NIFAK DAN SYIRIK
A. Iman
Kata iman berasal dari bahasa Arab yang berarti tasdiq (membenarkan). Iman ialah kepercayaan dalam hati meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan menbenarkan semua yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembahasan ilmu kalam/ilmu Tauhid, konsep iman terbagi menjadi tiga golongan yaitu :
1). Iman adalah tasdiq di dalam hati akan wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rosul Allah. Menurut konsep ini, iman dan kufur semata-mata adalah urusan hati, bukan terlihat dari luar.
Konsep ini banyak dianut oleh madzab Murji’ah, sebagian penganut Jahamiyah dan sebagian kecil Asy’ariyah.
2). Iman adalah tasdiq di dalam hati dan di ikrarkan dengan lidah. Dengan demikian, seseorang dapat digolongkan beriman apabila ia mempercayai dalam hatinya akan keberadaan Allah dan mengikrarkan (mengucapkan) kepercayaan itu dengan lidah.
Konsep keimanan seperti ini telah dianut oleh sebagian pengikut Muhmudiyah
3). Iman adalah tasdiq di dalam hati, ikrar dengan lidah, dengan demikian, seseorang dapat digolongkan beriman apabila ia mempercayai dalam hatinya akan keberadaan Allah dan mengikrarkan ( mengucapkan) kepercayaan itu dengan lidah. Konsep keimanan semacam ini dianut oleh Mu’tazilah, khawarij dan lain-lain.
Pembahasan masalah keimanan dalam ilmu tauhid juga menyangkut persoalan apakah iman seseorang dapat bertambah atau sebaliknya. Dalam hal ini, ada dua pendapat yaitu golongan yang menyatakan bahwa iman tidak dapat bertambah atau berkurang, dan golongan lain yang menyatakan bahwa iman seseorang dapat bertambah atau berkurang. Golongan yang berpendapat bahwa iman itu dapat bertambah atau berkurang menyatakan bahwa iman itu dapat bertambah atau berkurang pada tasdiq dan amalnya. Tasdiq yang bertambah tentu diikuti oleh bertambahnya frekuensi amal perbuatan dan ketaatan. Bertambah atau berkurangnya tasdiq seseorang tergantung pada :
1. Wasilahnya. Kuat atau lemahnya dalil (bukti) yang sampai dan diterima oleh seseorang dapat menguatkan atau melemahkan tasdiqnya.
2. Diri pribadi seseorang itu sendiri, dalam arti kemampuannya menyerap dalil –dalilnya keimanan. Makin kuat daya serapnya maka kuat pula tasdiqnya, sebaliknya daya serap nya lemah atau tidak baik, tasdiq nya pun lemah pula
3. Pengamalan terhadap ajaran agama. Seseorang yang melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar dan frekuensi amaliahnya tinggi, akan merasakan kekuatan iman/tasdiq yang tinggi pula.

B. Kufur
Kata kufur atau kafir mempunyai lebih dari satu arti. Adapun yang dimaksud kufur dalam pembahasan ini adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT. Maka orang yang kufur atau kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah baik orang tersebut bertuhan selain Allah maupun tidak bertuhan seperti paham komunis (ateis).
Kekafiran jelas sangat bertentangan dengan akidah islam atau tauhid sebab tauhid adalah kepercayaan dan keimanan atau keyakinan akan adanya Allah SWT.
Orang kafir sering melakukan bantahan terhadap ketentuan ketentuan syariat Allah dan menentang Allah, mereka selalu berdaya upaya agar islam dan kepercayaan nya lenyap dari permukaan bumi dengan berbagai jalan.
Dengan demikian, kufur merupakan keadaan dimana seseorang tidak mengikuti ketentuan – ketentuan syariat yang telah digariskan oleh Allah. Oleh sebab itu, kufur mempunyai lubang-lubang yang kalau tidak hati-hati seseorang manusia akan terjerumus ke dalam lubang yang menyesatkan seperti syirik, nifak, murtad,tidak mau bersyukur, dan sebagainya.  Allah berfiman:

لـَمْ يَكـُنِ الـَّذِيْنَ كـَفـَرُوْا مِنْ اَهْـل ِالـْكِتـَابِ والـْمُشْرِكِيْنَ مُنـْفـَكـِّيْنَ حَتـَّى تَاتِيَهُمُ الـْبَيـِّنَةُ (البينة :1)
 Artinya
“orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyik (menyatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.” (QS. Al-Bayyinah : 1)

C. Nifak.
Nifak adalah suatu perbuatan yang lahir dan bathinnya tidak sama. Secara lahiriyyah bergama Islam, namun jiwanya atau bathinnya tidak beriman. Munafik adalah orang yang melakukan perbuatan nifak, yaitu orang yang secara lahiriyyah mengaku beriman kepada Allah, mengaku beragama Islam. Bahkan dalam bebrapa hal kelihatan seperti berbuat dan bertindak untuk kepentingan Islam, tetapi sebenarnya hatinya mempunyai maksud lain yang tidak di dasari beriman kepada Allah. Baik dari segi agama atau moral, sikap ataupun perbuatan munafik dipandang sangat hina. Itulah sebabnya Allah akan menghukum perbuatan mereka dengan dimasukkan ke dalam dasar neraka sebagaimana
 firman-Nya
ان المنافقين فى الدرك الأسفل من النارولن تجد لهم نصيرا 
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong
pun bagi mereka”. (QS. An-Nisa’ : 145)

D. Syirik.
Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah, sekalipun orang tersebut mempercayai adanya Allah. Karena mencampurbaurkan kepercayaan terhadap Allah dengan kepercayaan terhadap yang lain yang dianggap sebagai Tuhan, sehingga ia tidak sepenuhnya mempercayai ke Esaan dan kemahakuasaan Allah SWT.
Allah berfirman :
(ان الله لايغفر ان يشرك به .....(النساء : ٤
Artinya :
”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa Syirik…..”.(QS. An-Nisa’ : 48)
Rosulullah SAW bersabda:
الشرك أخفى فى امتي من د بيب النمل على الصفا فى الليلة الظلماء. ((رواه الحاكم
Artinya :
“ Syirik dalam umatku sangat samar seperti semut kecil yang terdapat pada batu hitam pada malam yang gelap gulita”. (HR. Hakim)
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan muslim disebutkan
قا ل رسول الله صلى الله عليه وسلم: اجتنبواالسبح الموبقات,قيل:يارسول الله وما هن؟ قال: الشرك با الله والسحر وقتل النفس التي حرم الله الا با لحق واكل ما ل اليتيم و اكل الربا والتوالي يوم الزحف وقذف المحصنا ت الغا فلات المؤمنات (متفق عليه)
Artinya :
Rasullullah SAW bersabda “jauhilah tujuh hal yang membinasahkan, sahabat bertanya, apakah itu ya Rasul ? Nabi menjawab, syirik (menyukutukan Allah SWT), sihir, membunuh jiwa yang di haramkan Allah membunuhnya, kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba,mundur dalam pertempuran, dan menuduh wanita yang baik baik, bersih lagi mukmin, melakukan zina.   (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada dua hal yang menarik dari hadis  diatas  kaitan nya dengan syirik , pertama, syirik dinyatakan sebagai salah satu dari tujuh hal  yang membinasahkan manusia. Ini wajar karena syirik menghancurkan iman seseorang dan menjerumuskannya ke dalam jurang api neraka. Kedua , syirik di tempatkan pada urutan pertama penempatan ini dapat di artikan bahwa masalah syirik mendapat perhatian serius dari setiap muslim,melebihi dari tindakan tindakan membinasahkan lainnya, hal ini juga wajar karena syirik adalah dosa yang tidak di ampuni tuhan, sementara dosa dosa yang lain masih mungkin diampuni.  

2.2. KHURAFAT, DAN TAKHAYUL
A. Khurafat
Khurafat berasal dari kata kharaf yang berarti rusak, rusak akal karena tua. Khurafat artinya omongan dusta yang dipermanis atau omongan dusta yang menakjubkan. Dalam konteks pembahasan ini, khurafat adalah ajaran-ajaran yang bukan-bukan atau kepercayaan yang bukan-bukan.
B. Adapun takhayul ialah sesuatu yang termasuk khayal, tidak masuk akal atau tidak terbukti dalam kenyataan. Pengertian ini mencakup hal-hal yang biasa berlaku di masyarakat dengan suatu yang sering diistilahkan dengan gugon tuhon. Yaitu kepercayaan masyarakat yang tidak berlandaskan dalil atau didasarkan dalil atau didasarkan ilmu.
Baik khurafat maupun takhayul adalah kepercayaan yang bertentangan dan bersimpangan dengan ajaran tauhid yang dikemas dalam alqur’an. Ajaran tauhid dalam alqur’an tidak membenarkan kepercayaan yang tidak berdasarkan dalil atau tidak didasarkan ilmu. Bukankah orang orang musyrik melakukan kemusyrikannya hanya karena mengikuti Hawa nafsu, mereka menyembah berhala, Matahari, Hewan atau pohon dan sebagainya tanpa didasari pengetahuan yang benar, mereka tidak yakin bahwa apa yang di lakukannya adalah suatu kebenaran, hal ini di karenakan mereka hanya berdasarkan prasangka atau perkiraan. Orang yang mempercayai khurafat ataupun takhayul juga tidak berdasarkan ilmu atau dalil yang dapat dijadikan dasar kepercayaan. Mereka yang mempercayai khurafat dan takhayul dikarenakan mereka mengikuti kepercayaan pendahulunya. Mereka sendiri juga tidak yakin benar bahwa apa yang dipercayai itu benar, namun mereka takut menanggung resiko yang seolah-olah akan terjadi. Keraguan dan kekhawatiran mereka justru sebenarnya yang menyebabkan mereka menanggung resiko dari apa yang mereka percayai itu.

Persoalan khurafat dan takhayul bayak di jumpai dalam masyarakat yang di peroleh melalui kepercayaan nenek moyangnya. Khurafat dan takhayul tidak hanya terdapadat pada lapisan masyarakat di padesaan saja, namun pada masyarakat perkotaan juga sering di temukan adanya suatu suatu kepercayaan yang masuk katagori khurafat dan takhayul. Bahkan dari negeri negeri barat yang telah maju teknologinya juga masih terdapat kepercayaan khurafat dan takhayul.
Memang kepercayaan khurafat ataupun takhayul dapat tumbuh di berbagai tempat, karena di sengaja oleh setan yang selalu berusaha menyesatkan manusia dari kebenaran. Setan suka menyemai keraguan pada hati manusia. Dari keraguan itu setan lebih mudah untuk menggoyahkan hati manusia untuk dicondongkan ke arah yang seolah-olah apa yang dicondongi oleh manusia merupakan kecondonan yang harus didikuti oleh dirinya. Namun sesungguhnya mereka tidak sadar bahwa setan telah menggoyahkan hati mereka dengan bisikan-bisikan yang menyebabkan mereka condong pada sesatnya kepercayaan.















BAB III
PENUTUP
3.1.    KESIMPULAN
1. yang di maksud iman adalah kepercayaan dalam hati, menyakini dan membenarkan semua yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW
2.Kufur adalah  keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT.
3.Nifak adalah  Suatu perbuatan yang lahir dan bathinnya tidak sama.
4.Syirik adalah Perbuatan menyekutukan Allah, sekalipun orang tersebutmempercayai adanya Allah.
5. Khurafat adalah  Omongan dusta yang dipermanis atau omongan dusta yang menakjubkan.
6. Takhayul adalah  Sesuatu yang termasuk khayal, tidak masuk akal atau tidak terbukti dalam kenyataan.











DAFATAR  PUSTAKA
1.      Ahmad, Muhammad, Tauhid Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia,1998.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar